Rabu, 08 April 2015

aku dan kamu itu sama

  Memiliki anggota tubuh yang normal itu sangat diidamkan oleh semua orang tak terkecuali baik itu orang kaya orang miskin, laki - laki maupun peremuan, orang kota maupun orang desa. Namun apa yang kita inginkan tak selalu terwujud seperti apa yang kamu harapkan. Tidak semua manusia terlahir normal di dunia ini banyak anak yang mempunyai keterbatasan maupun kelebihan yang berbeda dengan yang lain karana sifat dan karakter manusia itu berbeda. Tuhan pun menciptakan manusia itu berbeda menurut citraNya.
  anak berkebtuhan khusus atau sering disebut dengan ABK adalah anak yang dalam pendidikan memerlukan pelayanan yang spesifik, berbeda dengan anak pada umumnya. Anak dikatakan berkebutuhan khusus jika ada sesuatu yang kurang atau bahkan lebih dalam dirinya. Menurut Heward, anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukkan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik.
 
 
 
 
 
 
 
Secara umum rentangan anak berkebutuhan khusus meliputi dua kategori yaitu :
1.      ABK yang bersifat permanen, yaitu akibat dari kelainan tertentu.
2.      ABK yang bersifat temporer, yaitu mereka yang mengalami hambatan belajar dan perkembangan yang disebabkan kondisi dan situasi lingkungan. Misalnya, anak yang mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri akibat kerusuhan dan bencana alam, atau tidak bisa membaca karena kekeliruan guru mengajar, anak yang mengalami kewibahasaan (perbedaan bahasa di rumah dan di sekolah), anak yang mengalami hambatan belajar dan perkembangan karena isolasi budaya dank arena kemiskinan dsb. Anak berkebutuhan khusus temporer, apabila tidak mendapatkan interverensi yang tepat dan sesuai dengan hambatan belajarnya bisa menjadi permanen.
Setiap anak berkebutuhan khusus, baik yang bersifat permanen maupun yang temporer, memiliki perkembangan hambatan belajar dan kebutuhan belajar yang berbeda.-beda. Hambatan belajar yang dialami oleh setiap anak, disebabkan oleh tiga hal, yaitu:
1.      Factor lingkungan
2.      Factor dalam diri anak sendiri
3.      Kombinasi antara factor lingkungan dan factor dalam diri anak.
Mereka yang digolongkan pada anak yang berkebutuhan khusus dapat dikelompokkan berdasarkan gangguan atau kelainan aspek:
1.      Fisik/motorik, misalnya cerebral palsi, polio, dan lain-lain
2.      Kognitif : mental retardasi, anak unggul (berbakat)
3.      Bahasa dan bicara
4.      Pendengaran
5.      Penglihatan
6.      Social emosi
Anak tersebut membutuhkan metode, material, pelayanan dan peralatan yang khusus agar dapat mencapai perkembangan yang optimal. Karena anak-anak tersebut mungkin akan belajar dengan kecepatan yang berbeda dan juga dengan cara yang berbeda pula. Walaupun mereka memiliki potensi dan kemampuan yang berbeda dengan anak-anak secara umum, mereka harus mendapat perlakuan dan kesempatan yang sama. Hal ini dapat dimulai dengan cara penyebutan terhadap anak dengan kebutuhan khusus.
 
Tidak ada  satu pun orangtua yang ingin dikaruniai anak dengan kebutuhan khusus atau lebih dikenal dengan anak cacat baik fisik maupun mental. Anak-anak dengan kebutuhan khusus memiliki masalah hidup yang melekat dalam dirinya, misalnya kesulitan belajar, mengidap beberapa penyakit, keterlambatan perkembangan motorik, alergi terhadap makanan atau bahkan gangguan kejiwaan yang serius.
Orang tua baru bisa menyadari anak-anak mereka berbeda dengan anak-anak normal lainnya adalah saat anak-anak tumbuh semakin besar. Karena anak dengan kebutuhan khusus tidak bisa dikenali sejak dia lahir. Di indonesia banyak permasalahan orang tua yang malu mempunyai anak yang berkebutuhan khusus, sehingga anak tersebut tidak boleh keluar rumah dikekang dn cara itu sebenrnya salah,,apakah mereka itu salah ? apa salah mereka ? apa karena dia itu mempunyai kekurangan pada diri mereka itu salah mereka ?
Sebenarnya itu semua tidak salah mereka,toh mereka tidak menginginkan keadaan seperti itu jadi STOP menyalahkan dan memojokkan mereka. Kita harus mampu merangkul menjaga dan ikut serta memberi semangat mereka agar mereka itu tetap semangat menjalani hidup karna tak ada orang yang sempurna.
kita,kamu dan mereka itu sama,kita manusia yang mempunyai hak dan kewajiban didunia ini hanya akhlak yang membedakan derajat kita di mata TUHAN YME. Di dalam UUD indonesia pun tertera semua warga negara berhak menerima pendidikan.

jadi jangan ada lagi diskriminasi terhadap ABK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar