Media sosial adalah sebuah media online
dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan
menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual
Social media merupakan hal sudah menjadi
trand di berbagai lapisan masyarakat baik masyarakat manca Negara maupun
masyarakat Indonesia sendiri. Social media tidak dapat dipisahkan dari kalangan
remaja bahkan yang berstatus pelajar.dalam kehidupan sehari – hari social media
merupakan hal yang wajib bagi kalangan remaja. Social media merupakan situs
diamana setiap orang dapat dengan mudah
membuat akun pribadinya dengan mudahdan dapat terhubung dengan setiap
orang diberbagai lapisan dunia yang tergabung dalam social media yang sama
untuk mendapat berbagai informasi dan dapat berkomunikasi secara lebih
luas,lebih mudah dan lebih terjangkau. Pengaksesan social media ini menggunakan
jaringan internet bahkan diberbagai tempat sekarang sudah tersedia WIFI yaitu
pengaksesan internet secara gratisuntuk menunjang berbagai kemudahan yang
diberikan oleh pihak pengelola tempat itu sendiri, seperti di restoran, kampus
dan bahkan alun alun banyak yang menyediakan akses WIFI sebagai penunjang fasilitas
yang diberikan.
Dengan trand sosial media dimasyarakat khususnya
dikalangan remaja sudah mendarah daging, hal inipun ditunjang oleh keberadaan
berbagai model smartphone yang mempunyai berbagai fitur lengakap didalamnya dan harganya pun terjangkau,
sehingga mempermudah para peminat dan
pengguna sosmed ini mempunyai smartphone guna menunjang berbagai aktifitas
didalam sosmed dan mengeksiskan diri di kalangan sosmed
Social
media sangat banyak macamnya antara lain facebook, twitter, whatsaap,
wechat,blackberry messenger, path, instagram, dsb. Masing – masing social media
ini mempunyai berbagai unggulan tersendiri untuk memanjakan para penggunanya,
sehingga para pengguna nya sangat betah dan tidak dapat lepas dari smartphone
yang mereka miliki, sehingga membuat hubungan social para remaja khususnya
dengan masyarakat setempat,keluarga bahkan orang tua sekalipun menjadi tidak
hangat atau dalam artian kurang baik. Social media membuat anak kurang mengerti
arti dari sopan santun dengan orang yang lebih tua.
Sebenarnya social media ini mempunyai
berbagai macam kegunaan dan kebaikan bagi para penggunanya namun disini semakin
berkembangnya social media malah semakin disalah gunakan oleh berbagai kalangan
terutama kalangan remaja. Dari salah satu dampak positif social media
sebenarnya membantu para pelajar memperbanyak ilmu mendalami sebuah ilmu untuk
mengembangkan proses menuju kebehasilan pendidikan namun yang kita tau malah
sebaliknya sosila media digunakan untuk mencari jawaban saat UTS dsb. Hal ini
membuat para pelajar menyalahgunakan keunggulan dari social media itu sendiri.
Ujian Nasional sebernya adalah alat untuk
mengevaluasi standart pendidikan dasar dan menengah secara nasonal yang
dilakukan pemerintahan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Ujian Nasional masih merupakan momok yang
menakutkan bagi para pelajar di Indonesia walaupun sekarang UN tidak menjadi
syarat mutlak siswa lulus seperti tahun – tahun yang lalu namun UN masih
menjadi tolak ukur keberhasilan siswa sehingga UN masih ditakuti.
Social media….?UN….???
Mana yang
lebih penting buat kalian ????????
UN itu penting tapi bukan karena serta merta
harus mengikuti UN membuat kita tidak aksis di di sosmed, ini merupakan jawaban
dari “Mq” salah satu pelajar smp swasta di kota karanganyar. Pelajar ini
menguraikan sedikit tentang ke eksisan nya didunia maya dia mempunyai hampir
semua social media yang ada, menurutnya sosmed ini penting juga agar dia tidak
ketinggalan dengan teman yang lain agar tidak buta internet, sehingga saat ini
ia memilih tetap dengan smartphone kesayangannya daripada belajar,..red
Walaupun UN nasioanal sebentar lagi akan
dilaksanakan tidak membuat pelajar ini bergegas untuk memperbaiki cara
belajarnya dan lebih berfokus pada sekolahnya dulu melainkan sibuk dengan
smartphone andalannya yang ia beli sendiri dengan uang hasil menabungnya. Pelajar
ini masih eksis dengan sosmed yang ia punya, baik hanya sekedar mengeluarkan
keluh kesahnya di sosmed maupun berkomunikasi dengan teman sesama pengguna
sosmed. Sehingga dalam hal ini pelajar yang akan meninggalkan sekolah Menengah
Pertama dan melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi ini lebih memilih tetap
memegang hp kesayangnnya dari pada belajar untuk mempersiapkan UN yang sebentar
lagi ia laksanakan dengan teman – teman seangkatannya.
Sebenarnya jawaban “Mq” itu tidak salah namun
dalam konteks ini membuat jawabannya kurang tepat. Sebenarnya memang benar pada
zaman globalisasi ini kita sebagai masyarakat dituntut untuk mengikuti zaman
era modern namun kita harus tau batasan dan berbagai pilihan yang harus kita
ambil dalam hidup, sehingga tidak salah jalan kedepannya.
Mq memilih tetap eksis di sosmed tanpa
menghiraukan UN yang akan ia laksanakan dalam beberapa minggu kedepan ini
membuat tugas dan tanggung jawab Mq itu terabaikan terutama persipan menghadapi
UN yang seharusnya ia belajar, berlatih dan lebih focus ke sekolahnya hanya
bisa bermain main dengan sosmed yang ia
miliki.
Hal ini sebenarnya membuat keberadaan social
media itu sendiri di cap jelek oleh masyarakat, mereka beranggapan social media
ini sudah merusak pola pikir para pelajar, padahal sebenarnya apabila social
media ini digunakan dengan semestinya hal ini menjadi kebaikan dan keuntungan
bagi para pelajar itu sendiri temasuk pelajar SMP tersebut.
Keberadaan social media dikalangan para
pelajar harus dibatasi dan di tegaskan agar para remaja tetap bisa
mempergunakan social media tersebut dengan sewajarnya dengan seperlunya dan
tidak over atau berlebihan, sehingga para pelajar tetap focus ke tugas utama
mereka sebagai pelajar yaitu belajar. Social media ini bukan sebagai penghalang
mereka untuk berkarya dan menjalankan tugasnya sebagai pelajar untuk belajar
namun keberadaan sosmed ini harus menjadi penunjang yang positif untuk mereka
mengembangkan diri, berkreasi dan mempermudah memperbanyak informasi mengenai
pelajaran.
Sosial media dengan berbagai kelebihan dan bahayanya membuat orang tua
harus terus aktif dalam menjaga dan mendampingi sang buah hati. Orang tua
dituntutuntuk menjadi pendamping yang slalu memantau perkembangan si anak
sejauh mana mereka memanfaatkan media sosial di kehidupan sehari – harinya,dan
menyisipkan berbagai asumsi asumsi positif dan ajaran ajaran agama, agar kemudahan di zaman teknologi ini membuat
anak tetap mengikuti perkembangan zaman,berkreasi bereksplorasi namun tetap
dalam batasan norma yang di anut dalam kehidan bermasyarakat dan beragama.
Dalam permasalahan yang dialami Mq inipun
peran orang tua dan guru sangat dibutuhkan dalam membina dan mengatasi
permasalahan yang dialami, agar Mq tetap focus
UN dan dapat memilah mana yang lebih harus dia fokuskan untuk saat ini
dan masa depannya.